Friday, May 29, 2015

(An-Nashaih 25-26) Memperbanyak Kebajikan untuk Menghapus Keburukan

| Friday, May 29, 2015


Terjemah Kitab
“AN-NASHA’IH”


NASIHAT-NASIHAT “SANG SUFI”
Karya:
IMAM ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN AS’AD 
“AL-MUHASIBI”
--000--
NASIHAT KE – 25
Memperbanyak Kebajikan untuk Menghapus Keburukan

Saudara-saudaraku! Apabila semua orang beramal untuk menggapai status yang lebih tinggi, janganlah engkau bodoh terhadap urusanmu dan utamakanlah niat dalam memperbanyak kebajikan untuk emnghapuskan kejahatan sebagai rasa takut terhadap akibatnya. Seorang tokoh ilmu pengetahuan berkata : “Orang yang paling berakal di antara manusia ialah yang takut terhadap dosa-dosanya meskipun sedikit.” Salah seorang sahabat berkata : “Engkau memohon surga, amat jauhlah itu!Ia mengatakan ini karena amat khawatir terhadap akibat dosa-dosanya. Sahabat yang lain berkata :“Aku lebih suka sampai keluar mataku, bila Allah tidak mengampuniku walau hanya satu dosa saja.”
Itulah perbedaan keutamaan antara dua orang, yang satu merasa takut dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ridha Allah, sehingga keinginannya hanyalah untuk keselamatan. Sedangkan yang lain menginginkan martabat dan keududukan. Sungguh ia telah mengabaikan kewajiban dan berhak mendapatkan sangsi. Ingat, jadikanlah niat dalam mengerjakan kebaikan adalah untuk menghapuskan kesalahan-kesalahan, karena hal demikian lebih utama dan lebih mulia. Semoga Allah memberikan kepada kita sekalian amal perbuatan yang bermanfaat.

NASIHAT KE - 26
Bersikap Wara’ terhadap Larangan-larangan Allah SWT.

Saudaraku! Apabila orang lain berbuat kebajikan, namun dalam hal ini mereka timbul tenggelam dalam perbuatan dosa dan sering mencapuradukan antara amal salih dengan perbuatan yang buruk, seraya berangan-angan bahwa kejahatan-kejahatan tersebut akan terhapus dengan kebaikan, ingat, hati-hatilah terhadap Allah SWT, Ikhwanku, bersucilah dari kesalahan dengan melakukan Inabah (kembali dari dosa-dosa menuju taat) serta menyessali diri karena telah melakukannya. Sebab, inabah itu lebih jelas pengaruhnya dalam menggapai ridha Allah. Lebih suci untukmu, dan lebih manjur dalam menghapuskan dosa-dosa daripada kebaikan yang tercemar dengan keburukan.
Telah sampai kepada kami bahwa seorang tokoh berkata : Dua orang laki-laki berjumpa di surga, yang satu lebih banyak menjalankan pusa dan shalat dalam keadaan senantiasa istiqamah dan melakukan inabah kepada Allah SWT.” Orang-orang berkata : “Bagaimana itu bisa terjadi? Ia menjawab : “Karena dia adalah yang paling wara’ di antara keduanya terhadap larangan-larangan Allah.” Inilah perbedaan keutamaan antara dua orang laki-laki tersebut.
Kemudian ada lagi tokoh yang lain berkata : “Barangsiapa yang ingin menjadi tekun dan sungguh-sungguh, hendaknya berusaha keras menahan diri dari dosa-dosa.” Wahai kaum, dekatkanlah diri mu kepada Allah SWT dengan takwa dan dengan menjauhi hal-hal yang haram adalah lebih beruntung di sisi Allah dan lebih tinggi nilainya daripada orang-orang yang beribadah sedangkan mereka masih mencampuradukan (antara mal salih dan dosa). Sekalipun mereka mengerjakan amal-amal salih, tetatpi tidak disertai maraqabah kepada Nya. Oleh karena itu, jadikanlah keinginan terbesarmu menjadi wara’ terhadap larangan-larangan Allah SWT dan meninggalkan perselisihan tentang larangan-larangan Allah SWT dan meninggalkan perselisihan tentangnya, kareena orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara mu, dan Allah pun hanya menerima amal perbuatan orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita semua seperti demikian.

Related Posts

No comments:

Post a Comment