Wednesday, April 22, 2015

{Al-Hikam 98} HAKIKAT PEMBERIAN DARI MAKHLUK

| Wednesday, April 22, 2015



HIKMAH 98

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7q5v4MjXerosWGh5VziCRnkkzSTsy6vgp-PnlNU9dN38zYUp41D7-dZiOGJC255Nd0pygJY7Te9Dzg3ztM9dpKYskG2cVcY9iHB77InwTidepAjcbF8lBRNkGKPK3E3R3MK6xK_JPGRU/s200/syarah+hikam+ppa.jpg

98. “HAKIKAT
PEMBERIAN DARI MAKHLUK”

٭ العَطَاء مِنَ الخَلقِ حِرْماَنٌ والمنْعُ من اللهِ اِحْسانٌ ٭
98. "Pemberian dari makhluk itu suatu kerugian(penghalang), dan
penolakan dari Alloh itu suatu pemberian kebaikan dan karunia".

 
Hikmah ini merupakan ucapan ahli tauhid yang sebenarnya. Orang yang
benar-benar bertauhid menganggap bahawa sekiranya mereka menerima pemberian
makhluk sedangkan hatinya tidak melihat bahawa pemberian itu sebenarnya dari
Alloh, maka dia menerima pemberian itu suatu kerugian.
Sedangkan penolakan Alloh atas permintaanmu itu hakikatnya suatu
pemberian dan anugerah dari Alloh, karena Alloh menempatkan kamu dipintu
Rahmat-Nya dan menyelamatkan kamu dari terhalang dengan-Nya.
     Ali bin Abi Tholib berkata: Jangan merasa
adanya yang memberinikmat kepadamu selain Alloh, Dan anggaplah segala nikmat
yang kamu terima dari selain Alloh sebagai kerugian. (yakni: diantara engkau
dengan Alloh tidak ada perantara, maka semua nikmat yang kamu terima
semata-mata dari Alloh, dan bila terjadi engkau merasa menerima nikmat dari
sesama manusia, maka itu sebagai kerugian bagimu.)
Seorang Hakim berkata: Menanggung
budi kebaikan dari manusia itu lebih berat dari pada sabar karena
kekurangan(ketiadaan).
 
Pemberian dari Makhluk itu, pada umumnya menyebabkan terhijab dari
Alloh, sehingga tidak ingat pada alloh. dan merasa berhutang budi kepada sesama
manusia, dan inilah letak kerugian moril. sebaliknya penolakan dari Alloh yang
menyebabkan kita ingat Alloh itu, berarti suatu karunia nikmat yang
besar dari Alloh.

Related Posts

No comments:

Post a Comment